Sabtu, 05 Desember 2020

JALAN MENUJU DIMENSI PENCERAHAN


Penjelasan Cara Untuk Menaikkan Tingkat Kesadaran atau Mencapai Dimensi yang Lebih Tinggi


Tingkat kesadaran atau pencapaian dimensi bagi jiwa, ditentukan lewat matematika semesta yang adil, akurat, presisi.  Prasangka kita tak berlaku, pengakuan sepihak juga tidak berlaku.  Setiap pencapaian mencerminkan realitas vibrasi jiwa Anda.  Saya dalam posisi hanya membaca atau mendeteksi, dengan integritas dan kejujuran yang saya jaga penuh.  Akurasinya tentu berbanding lurus dengan tingkat kejernihan dan tingkat kesadaran saya pribadi.  Semakin kesini, saya semakin jarang sekali salah dalam membaca realitas jiwa.  Sebetulnya ini bisa diverifikasi oleh siapapun juga yang telah mencapai tataran tertentu dalam kejernihan jiwa dan kemampuan mendayagunakan rasa sejati.

Apapun yang saya sampaikan bukanlah penghakiman yang serampangan.  Itu hanya umpan balik agar setiap pejalan spiritual tidak terjebak asumsi keliru tentang pencapaiannya, dan bisa bertumbuh menjadi versi terbaik dari dirinya.  Ini bukan juga untuk dikompetisikan.  Sepenuhnya ini hanya alat untuk membaca diri sendiri.  Toh tingkat kesadaran dan pencapaian dimensi itu sangat dinamis, bisa berubah kapan saja.  Yang dinyatakan mencapai dimensi 12 ke atas, jika mendadak muncul sombongnya, otomatis akan anjlog.  Sementara yang semula di dimensi 1 atau 2, jika sungguh-sungguh memurnikan diri ya pasti bisa menjangkau dimensi 12 ke atas.

Apa yang sebetulnya membuat seseorang bisa mencapai kemurnian jiwa dan menjangkau dimensi tinggi? Apakah segala tirakat yang berorientasi mematikan nafsu ragawi seperti PUASA MUTIH, PUASA NGASREP, PUASA NGEBLENG, pasti membawa seseorang kepada kesadaran tinggi? Jawabannya tegas: TIDAK! Terlebih jika itu dilakukan dengan obsesi, dengan hasrat egoistik yang kuat semisal untuk sakti atau waskita.  Segala jenis tirakat hanya berguna jika itu betul-betul merupakan tuntunan Diri Sejati, sesuai dengan kebutuhan badan kita, dan dijalani dengan ketulusan paripurna. Jika tidak, itu malah menarik masuknya entitas dari alam bawah.  Maka tak heran, sebagian yang melakukan tirakat ekstrim seperi NGEBLENG yang bangkit justru kemampuan supranaturalnya, yang diiringi keruhnya jiwa.  Bukannya tercerahkan malah kesambet dan terjerat iblis atau siluman.
 

Padahal, di era ini, proses menuju pencerahan telah demikian dimudahkan.  Intinya hanyalah keheningan.  Anda tidak perlu melepas kehidupan keseharian, tidak perlu menjauh dari keramaian dunia.  Hanya perlu hening kapanpun dimanapun, terhubung pada Diri Sejati dan menyadari penuh pemurnian jiwa raga dengan energi ilahi dari Diri Sejati.  Posisi duduk seperti apa, mau pake mantra atau tidak, mantranya pakai bahasa apa, bebas.  Karena ini sekali lagi, adalah tentang sadar penuh pada momen kekinian, dan kepasrahan total untuk dimurnikan jiwa raga pada setiap tarikan dan hembusan nafas.
 

Jika karma dari kehidupah masa lampau Anda memadai, jika Anda pernah tercerahkan di masa lalu, Anda tak perlu guru pembimbing.  Saat momennya tiba Anda tinggal memanggil memori dari perjalanan jiwa di masa lampau.  Tapi jika Anda capaiannya di masa lalu biasa-biasa saja ya Anda perlulah bimbingan dari seorang guru.   Guru pembimbing ini berperan untuk : menunjukkan metoda yang tepat, sederhana, realistis dan efektif bagi Anda.  Ia juga yang mengakselerasi perjalanan Anda dengan limpahan energi kasih murninya.  Dan ia juga membantu mengatasi tantangan yang belum bisa Anda atasi sendiri.  Pilihlah Guru yang memang jiwanya murni dan tercerahkan.  
Seperti apa ciri guru yang jiwanya murni dan tercerahkan?  Ya gak gampang juga menyebutkannya. Karena ini soal jiwa 🙂
 

Tapi ada cluenya :

1. Gak suka pencitraan, ngomong seenaknya, berpakaian juga biasa saja.
2. Gak ada jarak dengan orang lain termasuk muridnya
3. Gak terikat sama norma umum tapi bertanggung jawab penuh atas segenap tindakan dan perkataannya
4. Kasih murninya bisa dirasakan oleh orang sekeliling, sikapnya adil tak mendiskriminasi.


Untuk memastikan, tangkap betul sinyal dari relung hati Anda.  Siapapun yang tulus pasti dapat petunjuk.

-SHD-
#mediaonline
#blogpartaigemahripah


Artikel Lain :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Diberdayakan oleh Blogger.