Sabtu, 19 Desember 2020

GARUDA PANCASILA SEBAGAI SUMBER KEKUATAN



Tanah Nusantara memiliki penjaga 17 Garuda Sakti. Garuda-garuda ini adalah keberadaan ilahiah, penghuni dimensi luhur yang merepresentasikan kualitas kebebasan, kemerdekaan, keperwiraan dan keperkasaan. 17 Garuda Sakti inilah yang dijumpai Bunga Karno di dalam keheningan, yang kemudian menginspirasi proklamasi kemerdekaan RI pada 17-8-1945.
 

Garuda juga adalah kendaraan Sang Hyang Wisnu: Garuda Wisnu Kencana.  Ia adalah kendaraan yang menghantarkan Jiwa Agung ke Shangrilla,.  Ia adalah lambang NKRI yang menginspirasi setiap anak bangsa untuk punya jiwa perwira dan semangat pengorbanan untuk menghantarkan tanah dan air ini kepada tatanan Surgawi nya.  
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa sekaligus jalan spiritual, sudah waktunya dihayati dengan kesungguhan.  Sebagai Api yang Menyala di dalam sanubari.  Sebagai sumber kekuatan yang membuat putra putri Indonesia hidup dalam kesucian atau kemurnian pikiran, kata dan perbuatan.
 

Api Pancasila menyala di dalam sanubari saat kita terhubung sepenuhnya dengan Diri Sejati/Atman/Roh Kudus - yaitu Tuhan yang mempribadi di dalam diri, sebagai penuntun agung, sumber kasih yang paling murni.

Garuda bukan burung biasa. sosok burung mitologis sakti maka sering di sebut Garua sakti. Di gambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, memiliki Mahkota di kepala. Paruh dan sayap nya mirip elang, tetapi tubuh nya seperti manusia. Ukuran  nya besar sehingga dapat menghalangi matahari. Sering di gambarkan sebagai kendaraan Dewa Wisnu.
Garuda terkait dengan lambang Negara RI. Mengenakan pancasila sebagai tameng, menggenggam banner bertuliskan Bhineka Tunggal Ika.
 

Hening Cipta & Ngaji Pancasila
Pusaka Indonesia Gemah Ripah
Jogjakarta, 15-12-2020

 

 Artikel Lain :

GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA RAHARJA
- New !!

PUSAKA INDONESIA GEMAHRIPAH
- New !!

KIPRAH GEMAH RIPAH
- New !!

JALAN MENUJU DIMENSI PENCERAHAN
- New !!

BINTANG SEGI LIMA: JALAN MENJADI MANUSIA ILAHI
- New !!

Hari Sumpah Kedaulatan Bangsa
- New !!


Sabtu, 05 Desember 2020

JALAN MENUJU DIMENSI PENCERAHAN


Penjelasan Cara Untuk Menaikkan Tingkat Kesadaran atau Mencapai Dimensi yang Lebih Tinggi


Tingkat kesadaran atau pencapaian dimensi bagi jiwa, ditentukan lewat matematika semesta yang adil, akurat, presisi.  Prasangka kita tak berlaku, pengakuan sepihak juga tidak berlaku.  Setiap pencapaian mencerminkan realitas vibrasi jiwa Anda.  Saya dalam posisi hanya membaca atau mendeteksi, dengan integritas dan kejujuran yang saya jaga penuh.  Akurasinya tentu berbanding lurus dengan tingkat kejernihan dan tingkat kesadaran saya pribadi.  Semakin kesini, saya semakin jarang sekali salah dalam membaca realitas jiwa.  Sebetulnya ini bisa diverifikasi oleh siapapun juga yang telah mencapai tataran tertentu dalam kejernihan jiwa dan kemampuan mendayagunakan rasa sejati.

Apapun yang saya sampaikan bukanlah penghakiman yang serampangan.  Itu hanya umpan balik agar setiap pejalan spiritual tidak terjebak asumsi keliru tentang pencapaiannya, dan bisa bertumbuh menjadi versi terbaik dari dirinya.  Ini bukan juga untuk dikompetisikan.  Sepenuhnya ini hanya alat untuk membaca diri sendiri.  Toh tingkat kesadaran dan pencapaian dimensi itu sangat dinamis, bisa berubah kapan saja.  Yang dinyatakan mencapai dimensi 12 ke atas, jika mendadak muncul sombongnya, otomatis akan anjlog.  Sementara yang semula di dimensi 1 atau 2, jika sungguh-sungguh memurnikan diri ya pasti bisa menjangkau dimensi 12 ke atas.

Apa yang sebetulnya membuat seseorang bisa mencapai kemurnian jiwa dan menjangkau dimensi tinggi? Apakah segala tirakat yang berorientasi mematikan nafsu ragawi seperti PUASA MUTIH, PUASA NGASREP, PUASA NGEBLENG, pasti membawa seseorang kepada kesadaran tinggi? Jawabannya tegas: TIDAK! Terlebih jika itu dilakukan dengan obsesi, dengan hasrat egoistik yang kuat semisal untuk sakti atau waskita.  Segala jenis tirakat hanya berguna jika itu betul-betul merupakan tuntunan Diri Sejati, sesuai dengan kebutuhan badan kita, dan dijalani dengan ketulusan paripurna. Jika tidak, itu malah menarik masuknya entitas dari alam bawah.  Maka tak heran, sebagian yang melakukan tirakat ekstrim seperi NGEBLENG yang bangkit justru kemampuan supranaturalnya, yang diiringi keruhnya jiwa.  Bukannya tercerahkan malah kesambet dan terjerat iblis atau siluman.
 

Padahal, di era ini, proses menuju pencerahan telah demikian dimudahkan.  Intinya hanyalah keheningan.  Anda tidak perlu melepas kehidupan keseharian, tidak perlu menjauh dari keramaian dunia.  Hanya perlu hening kapanpun dimanapun, terhubung pada Diri Sejati dan menyadari penuh pemurnian jiwa raga dengan energi ilahi dari Diri Sejati.  Posisi duduk seperti apa, mau pake mantra atau tidak, mantranya pakai bahasa apa, bebas.  Karena ini sekali lagi, adalah tentang sadar penuh pada momen kekinian, dan kepasrahan total untuk dimurnikan jiwa raga pada setiap tarikan dan hembusan nafas.
 

Jika karma dari kehidupah masa lampau Anda memadai, jika Anda pernah tercerahkan di masa lalu, Anda tak perlu guru pembimbing.  Saat momennya tiba Anda tinggal memanggil memori dari perjalanan jiwa di masa lampau.  Tapi jika Anda capaiannya di masa lalu biasa-biasa saja ya Anda perlulah bimbingan dari seorang guru.   Guru pembimbing ini berperan untuk : menunjukkan metoda yang tepat, sederhana, realistis dan efektif bagi Anda.  Ia juga yang mengakselerasi perjalanan Anda dengan limpahan energi kasih murninya.  Dan ia juga membantu mengatasi tantangan yang belum bisa Anda atasi sendiri.  Pilihlah Guru yang memang jiwanya murni dan tercerahkan.  
Seperti apa ciri guru yang jiwanya murni dan tercerahkan?  Ya gak gampang juga menyebutkannya. Karena ini soal jiwa 🙂
 

Tapi ada cluenya :

1. Gak suka pencitraan, ngomong seenaknya, berpakaian juga biasa saja.
2. Gak ada jarak dengan orang lain termasuk muridnya
3. Gak terikat sama norma umum tapi bertanggung jawab penuh atas segenap tindakan dan perkataannya
4. Kasih murninya bisa dirasakan oleh orang sekeliling, sikapnya adil tak mendiskriminasi.


Untuk memastikan, tangkap betul sinyal dari relung hati Anda.  Siapapun yang tulus pasti dapat petunjuk.

-SHD-
#mediaonline
#blogpartaigemahripah


Artikel Lain :

Selasa, 01 Desember 2020

KIPRAH GEMAH RIPAH


Saat mendapatkan titah Gusti untuk mendirikan partai politik yang dengan konsisten menghidupkan nilai-nilai Pancasila, saya sadar bahwa jalan dan prosesnya akan berliku.  Maka Kiprah Gemah Ripah mengambil sikap sepenuhnya mengalir, Kiprah Gemah Ripah tidak mentarget apapun hanya bekerja yang terbaik pada setiap momen.  Kiprah Gemah Ripah sangat mengapresiasi semua kader perintis yang telah bekerja dengan keren meski rata-rata tak punya pengalaman dalam hal politik.  Kita telah menuntaskan beberapa agenda, mulai dari Hening Cipta Indonesia pada 17 Agustus 2020, Kajian Issue Pandemi, dan Pengucapan Sumpah Kedaulatan Bangsa di berbagai kota. Berikutnya kita akan mengumandangkan semangat kepahlawanan pada 10 November 2020, berpusat di Rengasdengklok.

Terkait dengan prinsip mengalir ini, kita untuk sementara akan bergerak sebagai perkumpulan dulu - secara legal formal telah disahkan oleh Kemenkumham badan hukum berupa perkumpulan dengan nama Perkumpulan Pusaka Indonesia Gemahripah.  Kepengurusan di berbagai daerah segera ditetapkan.  Ini jadi wadah kita untuk berkarya sampai kita memenuhi syarat sebagai parpol.
Lewat perkumpulan ini kita akan bergerak di 5 bidang:
----------------------------------------------------------------------
1. Penelitian : Pelaksanaan penelitian tentang keagungan bangsa Nusantara dalam ranah ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan Keamanan, juga tentang bagaimana realita terkini di semua ranah itu.  ---------------------------------------------
2. Manajemen Pengetahuan : pengembangan pusat manajemen pengetahuan yang menghimpun dan mensistematisasi segenap kebijaksanaan Nusantara yang Agung dalam ranah ipoleksosbudhankam. ----------------------------------------------------
3. Publikasi : Diseminasi gagasan mengenai kebijaksanaan Nusantara yang agung dan dinamika penerapannya dalam kehidupan berbangsa bernegara melalui seluruh media yang memungkinkan. -----------------------------------------------------------
4. Pelatihan : Fasilitasi proses pembelajaran untuk memunculkan manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila dan menghayati kebijaksanaan Nusantara yang agung dalam ranah ipoleksosbudhankam. ----------------------------------------------------
5. Advokasi : Advokasi kebijakan agar praksis tata pemerintahan di Indonesia benar-benar selaras dengan Pancasila dan mengejawantahkan 3 jalan strategis : Indonesia berbudaya sesuai jatidiri, berdikari secara ekonomi dan berdaulat secara politik.
Pengorganisasian Masyarakat: Mengorganisasikan masyarakat agar berdikari secara ekonomi dan berdaulst secara politik----
_Sangat tertarik untuk di elaborasi menjadi program dan rencana aksi yang dapat di monetize untuk memperkuat outreach Pussaka Gemah Ripah 🙂🙏🙏🙏


#pusakaIndonesiagemahripah
#blogpartaigemahripah.blogspot.com
#iwanpertama

Sabtu, 28 November 2020

PUSAKA INDONESIA GEMAHRIPAH


Menghidupkan Kembali Pancasila

Pancasila adalah sesuatu yang sangat mendasar dan penting (dalam kehidupan pribadi maupun kehidupah berbangsa bernegara).  Kita gaungkan kembali karena inilah yang menjadi pengikat bangsa yang punya banyak suku, ras, agama. Inilah landasan bagi negara ini untuk membangun kejayaan, kemakmuran, dan mencapai cita-cita kemerdekaan.  Sudah saatnya Pancasila tidak hanya dihafalkan dan dimengerti secara kognitif. Pancasila harus ada di dalam sanubari kita. Menyala betul sebagai api yang menggerakkan kita untuk berkata-kata, bertindak, dan berkarya dalam semangat berketuhanan dan berkemanusiaan. Kita perlu menumbuhkan cara bagaimana Pancasila meresap dalam diri kita dan menyala dalam sanubari kita. 
Cara yang sudah ada dan dikenalkan oleh Founding Fathers kita dinamakan sebagai hening cipta. Jika kita melihat Pancasila, kita akan mengerti porosnya ada di semangat Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita menyadari penuh bahwa kita semua berasal dari Tuhan yang sama. Kita semua menghirup udara yang sama. Kita semua berdiri di tanah yang sama. Kita sama-sama dihidupi oleh daya hidup yang mengalir dari keberadaan yang sama.

Menyadari hal seperti ini dengan sungguh-sungguh hanya bisa terjadi jika kita sering menyelami keheningan. Kita mengerti keberadaan Tuhan yang sesungguhnya jika kita tekun melakukan hening cipta. Hening cipta membuat kita bisa mengerti keberadaan Tuhan yang nyata yang bersemayam di relung jiwa. Hening cipta mengantarkan kita mengerti bahwa di dalam diri kita ada sumber kebahagiaan sejati dan sumber kebijaksanaan tertinggi yang membuat kita tahu bagaimana menjalankan laku hidup sebagai manusia yang berketuhanan. Hening cipta adalah langkah awal kita di dalam menjalani hidup dalam kesadaran ketuhanan.
Setiap diri sesungguhnya punya harapan yang sama. Setiap diri pasti punya hasrat menemukan kebahagiaan sejati dan mencapai kehidupan yang terbaik. Semua bisa mencapai semua itu asal menemukan jalan yang tepat. Jalan untuk menemukan tujuan luhur itu disebut jalan spiritual. Dalam konteks bangsa, kita sebagai bangsa Indonesia juga memiliki harapan luhur. Dibutuhkan sebuah jalan agar harapan luhur bisa tercapai. Jalan itu sebetulnya sudah ada dan sudah pernah dihayati juga dipraktikkan oleh bangsa kita di berbagai suku, ras, dan agama. Jalan itu diintisarikan dalam Pancasila.

Di dalam Pancasila yang jadi poros semuanya adalah sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagai bangsa Indonesia, kita tidak peduli suku, ras, agama, diarahkan untuk mengahayati keberadaan Tuhan yang nyata. Saat kita betul-betul bisa merasakan keberadaan Tuhan, maka muncul kualitas-kualitas ketuhanan yang paling mendasar, yakni kasih murni. Jika seseorang punya kasih murni, mereka akan memiliki rasa kemanusiaan yang universal. Ini dirumuskan dalam Pancasila sila kedua, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan jiwa kemanusiaan yang universal kita bisa berlaku adil pada siapa pun dan kita akan mempunyai adab atau keluhuran kepada siapa pun tanpa pandang bulu. Dengan kasih murni, seseorang akan mampu melampaui egonya. Orang yang bisa melampaui egonya akan terhindar dari semangat berkompetisi atau bersaing yang bisa menjatuhkan dan menghancurkan kita bersama. Dengan kasih murni kita bisa menerima semua sebagai saudara. Jika seseorang benar-benar memiliki Ketuhanan yang Maha Esa dan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, maka bisa menciptakan persatuan Indonesia.
 

Mengapa pada saat ini ada pergolakan dan konflik atas nama perbedaan kelas sosial, suku, ras, dan agama? Itu semata-mata karena kita semua belum menghayati Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita masih mengedepankan pikiran egoistik kita, ingin menang sendiri demi mengejar sesuatu yang membawa kebahagiaan fatamorgana.
Jika kita kembali ke jalan Pancasila, kita akan mengerti bahwa sumber kebahagiaan ada di dalam diri. Kita tidak akan mengejar sesuatu di luar sana. Kita tidak akan saling berebut dan berkompetisi karena kita mengerti bahwa setiap orang punya jatah masing-masing. Mereka yang sudah mengahayati Pancasila akan merasakan kebahagiaan sejati dan hidupnya hanya untuk berbagi kebahagiaan.  
Perkumpulan kita, Pusaka Indonesia GemahRipah, yang kita cita-citakan bersama dan punya kontribusi lebih untuk negara ini, memang memilih dengan sadar mengenai sebuah program atau kegiatan yang bisa mengenal kembali kesejatian Pancasila. Hanya dengan cara ini, kita bisa kembali pada jati diri kita sebagai bangsa yang luhur. Kita ingat ungkapan Bung Karno tentang bangsa ini yang akan menjadi bangsa yang besar jika bisa berbudaya sesuai dengan jati dirinya, berdikari secara ekonomi, dan berdaulat secara politik. Berbudaya sesuai jati diri tidak mungkin terjadi tanpa kembali pada nilai-nilai luhur yang ada dalam sejarah peradaban bangsa. Kembali kepada jati diri tidak akan terjadi tanpa mengenali Tuhan yang nyata sebagai Diri Sejati.
Inilah mengapa kita menjadikan "Hening Cipta dan Ngaji Pancasila" sebagai kegiatan utama agar kita sebagai bangsa bisa bertransformasi, menemukan jalan kebahagiaan, dan bertumbuh menjadi Jiwa Ilahi. Jiwa-jiwa Ilahi inilah yang disebut Manusia Pancasila, manusia yang bisa berkarya membangun bangsa dengan ketulusan yang paripurna.

Bagaimana nilai-nilai Pancasila kita yakini bisa membawa kita ke era kejayaan? Selama ini kita merasa di bawah atau inferior dari lainnya.
Jika kita hanya melihat negara kita saat ini tentu saja rasa minder adalah hal yang wajar. Dibandingkan denga negara-negara maju, kita sebenarnya tertinggal saat ini. Walaupun NKRI baru terbentuk pada 17 Agustus 1945. Namun, sebagai bangsa kita jauh lebih tua. Sebelum jadi bangsa Indonesia, kita sudah jadi bangsa Nusantara. Jika kita selami betul bangsa Nusantara, bangsa kita pernah mecapai titik-titik kejayaannya, ada di fase kemajuan.  Sebagai contoh, ketika bangsa kita bisa membangun candi, yang dibutuhkan adalah lima syarat utama untuk mengada, yaitu: bangsa kita berkesadaran spiritual, punya kemajuan teknologi, punya cita rasa seni yang tinggi, punya kemajuan ekonomi, dan punya stabilitas politik. Masalahnya saat ini kita dibuat lupa bahwa kita pernah menjadi bangsa yang agung. Ada sejarah yang sengaja dituliskan sehingga kita merasa malu pada leluhur kita sendiri. Jika kita tahu bahwa kita pernah menjadi bangsa yang agung, pasti kita akan mengerti dan tidak punya lagi rasa minder.
Bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila dan menyalakan semangat Pancasila dengan kondisi sekarang?
Pertama kita sadar kenyataannya bahwa pada saat ini bangsa kita jauh dari nilai-nilai spiritualitas. Secara kolektif, tingkat kesadaran kita terbilang rendah. Kita bangsa terbelakang secara spiritual, meskipun banyak yang mengaku kita adalah bangsa relijius.  Indikasinya banyak orang yang tidak bahagia, banyak konflik, dan kisruh.
Jika kenyataannya seperti ini, lalu kita mau apa? Apakah kita mau diam atau larut atau hanya memikirkan diri sendiri? Atau dengan kesadaran murni kita berbuat sesuatu demi menciptakan keadaan yang lebih baik?

Jiwa-jiwa pejuang saat melihat masalah, dia tidak patah, tidak menjadi menyerah, dan tidak memikirkan dirinya sendiri. Tetapi, bangkit semangatnya untuk mengubah kenyataan itu menjadi apa yang seperti diidealkan. Kita mendapatkan dorongan Semesta untuk menghidupkan kembali api Pancasila. Saya pribadi benar-benar digerakkan untuk mengahayati nilai-nilai Pancasila secara otentik dalam keseharian, dan selanjutnya saya bagikan kepada Anda semua. Yang perlu ditekankan label jadi tidak penting, yang penting lewat jalan spiritual ini, kita hidup bahagia, rukun, penuh kebersamaan dan penuh karya. Dalam cara hidup yang demikianlah Pancasila hidup. Riak-riak kecil ini akan jadi gelombang yang besar.
Jika ini semua mewarnai pemerintahan, pemerintahan akan punya cara untuk membawa anak-anak mengenal nilai-nilai Pancasila. Jika ini jadi kebijakan pemerintah, kita bisa membuat anak-anak SD, SMP, SMA melakukan hening cipta sebelum belajar. Mereka diajak merasakan napas, mengucapkan terima kasih pada Tuhan, mendoakan orang tua, guru, dan teman-temannya, juga bumi ini.  Mereka pasti berubah.

Anak-anak diajak untuk mengasah diri dan melembutkan rasa dengan menari atau bermain gamelan dan angklung, pasti berubah. Jika perubahan ini semakin sistemis, maka kita akan jadi bangsa yang besar. Tidak ada yang mustahil. Yang mustahil itu karena kita hanya mengukur kekuatan kita sekarang bagaimana dan tantangannya apa. Tetapi, para pejuang tidak pernah berhenti sampai di sana. Para pejuang hanya mengikuti panggilan jiwanya untuk mengerjakan yang terbaik. Lalu, sisanya biarkan Tuhan yang menciptakan keajaiban dengan menolong kita. Yang penting kita bekerja dan berkarya. Pasti ada gunanya. Tidak ada yang sia-sia dari perjuangan.

*Hening Cipta dan Ngaji Pancasila
Setyo Hajar Dewantoro

Pusaka Indonesia GemahRipah
Batam, 26 November 2020


Kamis, 29 Oktober 2020

SPIRITUALITAS, KOLABORASI DAN PERUBAHAN (3)


Saya katakan apa adanya, tidak mudah bagi saya untuk menemukan sesama pembimbing spiritual yang benar-benar klik karena selaras vibrasinya. Meski labelnya sama jika vibrasinya berbeda pasti tidak gathuk alias tidak nyambung. Maka kita tidak bisa berkolaborasi dengan semua orang meski inginnya begitu.

Sebuah anugerah bagi saya, bisa berjumpa dengan beliau ini. Beliau tinggal di Lampung dan mengajarkan Ilmu Sejati. Saat saya memandu workshop di Pringsewu Lampung, beliau ikut serta - itu menjadi momen bagi beliau untuk tahu secara faktual apa yang saya ajarkan dan bagaimana cara saya mengajar. Dari momen itu, dinyatakan bahwa apa yang saya ajarkan tidak meleset sedikitpun dari 18 pokok ajaran Ilmu Sejati yang beliau bimbingkan kepada murid-muridnya. Bedanya cuma pada bahasa karena saya pakai bahasa kontemporer - dan beda kedua saya ngajarnya acak karena tidak dikonsep, hanya ngglundung mengalir.

Saya senang bertemu beliau ini karena ibarat pendekar silat, saya bisa ketemu lawan tanding yang imbang yang memacu saya untuk banyak belajar dan berbenah lagi. Ada banyak hal yang secara teori sudah saya mengerti tapi saya belum bisa praktikkan, beliau sudah pernah mengalaminya: antara lain teleportasi dan penggandaan tubuh fisik. Kalau jalan -jalan melintasi ruang waktu, atau menggandakan diri di level tubuh astral, itu hal biasa. Tapi kalo bisa lakukan itu hingga di level tubuh fisik, itu luar biasa dan saya belum bisa.

Terkait dengan laku hingga level masing-masing saat ini, ternyata laku saya masih jauh lebih manusiawi. Beliau melakukan atau mengalami hal yang saya rasanya gak bakal sanggup: bertapa di puncak Gunung Dempo selama 80 hari, berjumpa dengan para datuk harimau di sana, dan tetap hidup dengan jiwa yang murni. Dengan modal inilah, ada pendekar yang mewarisi gen inyik (manusia harimau) yang takluk dan jadi muridnya. Hal lain, dulu saking bandelnya beliau ini ditangkap oleh kakeknya dan dimasukkan ke dalam peti dan baru dilepas setelah 40 hari. Sementara saya basis lakunya lebih banyak di meditasi, agak ekstrim ya hanya di fase 2008-2013 sering blasukan ke gunung, hutan.

Bisa dibilang beliau ini mewakili model laku orang-orang jaman dulu. Sementara saya prototype jaman sekarang - dulu titik tekannya pada awalnya adalah di ketahanan tubuh dan kesaktian, sementara sekarang lebih pada kesadaran. Tapi perbedaan itu bukan halangan untuk berkolaborasi karena selama vibrasi selaras dan tujuan sama, berbeda itu indah.

Selanjutnya kami memang bakal banyak berkolaborasi, terutama dalam merintis dan membesarkan Partai Gemah Ripah. Beliau mau bergabung karena sudah menakar energi saya dan berdasar perhitungan kuna semuanya sudah pas.

Kita lihat bersama apa yang akan terjadi...

Rabu, 28 Oktober 2020

Hari Sumpah Kedaulatan Bangsa


Wahai pemuda pemudi 2020 sudah saatnya tiba menyatukan persamaan pikiran dan rasa mewujudkan nilai-nilai penerus para leluhur bangsa untuk menyongsong kehidupan Gemah Ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja bagi semua masyarakat.

Bangun !!!
ayo bangun tengok dan lihatlah wajah berdemokrasi saat ini ?
nalar dan logika kita di uji pada fase benar dan salah oleh kepentingan kelompok bukan pada bangsa yang seutuhnya.
Gemuruhkan Api pancasila yang seharusnya menjadi tempat naungan Sangkami. Wakilkan suara mu menyelesaikan batasan tanpa tersekat Globalisasi.

BERJUANG DAN MENANG

Kita dilahirkan untuk menjadi patriot bukan pecundang - maka patriot sewajarnya berjuang bukan diam saja. Kita dilahirkan untuk menjadi pembela Ibu Pertiwi, bukan sebagai penghianat. Kita sadari rancangan agung itu, dan kita realisasikan berdasarkan kesadaran yang murni.

Setelah menyelami spiritualitas, kita tidak kemudian menjadi apatis terhadap dinamika yang ada di negeri ini. Sebaliknya, kita menjadi sangat peka saat ada upaya untuk membuat negeri ini kehilangan kedaulatannya dan tergerak untuk berjuang memastikan kedaulatan bangsa ini terjaga. Tuhan yang dalam realitasNya sebagai penuntun agung di dalam diri menitahkan agar kita berjuang sebisa kita untuk menyirnakan segala bentuk penjajahan baru.

Dengan wadah Perkumpulan Pusaka Indonesia Gemah Ripah, kami hening cipta secara serempak di berbagai kota, memberkati negeri ini. Kami mengucapkan Sumpah Kedaulatan Bangsa. Kami juga menyuarakan apa yang menjadi isi hati dengan cara yang damai, agar bisa di dengar oleh semua yang sedang ada di posisi pengambil kebijakan: cabut status darurat kesehatan, kembali hidup normal penuh, no vaksin, no masker, no PSBB, juga dibukanya kembali sekolah-sekolah.

Apa dasar dari tuntutan ini? Kami sudah membuat kajian akademik tentang fenomena pandemi, dampaknya, deviasi di lapangan, dan solusi yang realistis.

Biarlah semakin banyak yang sadar, untuk kembali hidup sebagai bangsa yang berdaulat, sesuai amanat Pancasila.


Rahayu
Terberkati kita semua

28 Oktober 2020
Hari Sumpah Pemuda

#partaigemahripah
#pusakaIndonesiagemahripah
#pemudaberdikari
#lintasbudaya
#nusantarajaya
#spiritual

Minggu, 18 Oktober 2020

GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA RAHARJA


Bangsa indonesia sejak dahulu sudah mempunyai mekanisme tersendiri dalam menentukan karya budaya peninggalan para leluhur Agung yang memberikan filosofi kepada generasi selanjut nya sebagai pelajaran pekerti. Bahwa negeri ini sudah di karunia tempat yang makmur dari segala sumber daya alam yang begitu mempesona maka nya tak heran dari masa ke masa jika kita renungi pada hamparan tertinggi mata memandang sangat mempesona hijau ke emasan dan sebagai perbandingan dari negara lain indonesia masih memiliki tanah yang hidup tumbuh subur terbentang dari sabang sampai merauke. Maka nya tak ayal ungkapan Gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja adalah bukti nyata pernah ada kejayaan yang besar dari masa kerajaan terdahulu memimpin dan membangun prasasti, candi - candi yang megah supaya generasi selanjut nya bisa ambil pelajaran tersebut. Dan di buktikan lagi dengan ungkapan Memayu hayuning bawono bahwa setiap individu manusia yang hidup harus bisa memperindah kelestarian alam dan mampu memberdayakan semaksimal mungkin lebih hidup lagi bukan merusak tatanan sumber kehidupan alam yang sudah di berikan Anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
 

Makna terkait Gemah Ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja adalah gambaran Kekayaan yang akan membawa kemakmuran, ketentraman, kesejahteraan dan kedamaian bagi masyarakat seutuhnya.
Ternyata setelah
di telusuri banyak warga masyarakat yang mempunyai kesadaran untuk terus menumbuhkan ungkapan gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja dalam ruang lingkup kecil seperti keluarga, desa maupun organisasi. Mengolah sistem gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja sebagai rujukan kesamaan dan kesetaraan kemanusiaan dalam kehidupan sangat memungkinkan lantas apa mau mereka-mereka yang mempunyai kepentingan gaya kapitalis. Istilah ungkapan Gemah Ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja akan terus hidup berkembang membangun suatu tradisi yang memang cukup baik jika di lakukan dalam sendi bernegara maupun dalam sendi kehidupan.
Namun, kini orang mempertanyakan
di mana gemah ripah loh jinawi tata tenterem kerta raharja di negeri yang penuh pesona anugrah kekayaan alam melimpah ?
Tokoh nya siapa yang berani tampil pa
da level tetinggi kecuali budayawan dan orang yang memiliki jiwa spiritual.

Melalui Blog Partai Gemah Ripah kami memanggil jiwa jiwa yang su
dah terpatri menyamakan persepsi cara pandang yang sama untuk meramaikan wahana kancah perpolitikan yang justru jarang di sentuh para tokoh politik dalam melakukan kampanye gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja semua bukan hanya pemanis kata-kata harus ada perwujudan nyata dan mampu menyeleksi sumber daya manusia unggul, mampu menyeleksi sumber daya alam yang tidak merusak lingkungan, mengembangkan teknologi pangan, rempah rempah, jamu tradisonal sebagai identitas bangsa. 

Ingin lebih tahu secara detail partai gemah ripah telusuri dan buktikan dengan rasa kesadaran spiritual. Nilailah sendiri setelah anda menjadi bagian Gemah ripah, kesampingkan ego pikiran sementara bacalah visi dan misi sebagai rujukan memperluas ke masyarakat, sejati nya pembahasan spiritual sangat luas tidak melihat sebatas keagamaan saja dan sangat berarti bagi kita di kehidupan masa kini dan kehidupan selanjut nya.

Mari kita kembali ke tema semula Gemah Ripah Loh jiwani tata tentrem kerta raharja...
Su
dah bosan rasa nya bangsa yang besar ini hanya kampanye-kampanye sebatas kata pemanis dan memberikan embel-embel angin surga yang manis namun pahit pada proses kepemimpinan. Kita cukup melihat saja tidak usah marah cukup kenali partai nya dan tokohnya, setelah itu selesaikan urusan kita pada bilik suara pencoblosan, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas di pilih.



Jumat, 09 Oktober 2020

SPIRITUALITAS, KOLABORASI DAN PERUBAHAN BANGSA

 


Spiritualitas adalah tentang menyelami, mengenali, dan merealisasikan kualitas esensi setiap diri. Ini tentang menumbuhkan benih keilahian: melalui spiritualitas setiap orang bertumbuh menjadi Manusia Ilahi/Kristus/Adhi Budha/Avatar. Fondasi dari pencapaian tahapan ini adalah pemurnian jiwa, yang dilanjutkan dengan ketertuntunan dan loyalitas penuh kepada Gusti/Tuhan Yang Maha Esa.

Mereka yang berhasil dalam proses ini, terselaraskan jiwa raganya, menjadi non egoistik, sadar bahwa setiap orang punya rancangan agung masing-masing dan karena itu tak perlu berkompetisi. Sebaliknya, seiring dengan bertumbuhnya kesadaran, niscaya setiap pejalan spiritual kian tergerak untuk bekerja bersama, kolaborasi, guyub rukun.

Pada tataran praktis, ada satu hukum yang membingkai proses kolaborasi ini: ia hanya terjadi secara paripurna pada mereka yang selaras vibrasinya. Maka, kita memang tak bisa berkolaborasi dengan semua orang. Tapi kita harus berkolaborasi dengan semua yang selatas, yang masing2nya bisa hidup dalam kerendahan hati, memberi ruang bagi peran orang lain yang punya talenta dan kontribusi berbeda dibanding kita.

Saat ini, Nusantara membutuhkan kiprah dan kolaborasi nyata dari jiwa-jiwa yang tekun menyelami keheningan. Masalah besar bangsa ini tak bisa dibereskan satu dua orang sehebat apapun. Hanya kolaborasi, GOTONG ROYONG, yang jadi kunci untuk mengubah nasib bangsa ini menjadi bangsa pemenang, menjadi negeri yang gemah ripah.

#VivaRepublikIndonesia
#indonesiagemahripah
#mahadayasuwung
#selamatkangenerasibangsamu

Minggu, 13 September 2020

DALAM HENING KITA BERKARYA


Satu hal yang bisa di kerjakan saat ini adalah membangun komunitas yang konsisten berada di dalam keadaan bahagia, sehat, semakin bertumbuh kesadarannya. Perintah tertinggi yang diikuti adalah perintah Gusti yang muncul dari relung hati dan ditangkap di dalam keheningan. Mengikuti perintah Gusti secara total adalah ekspresi kemerdekaan yang tertinggi. Kita tak terjebak mengikuti hasrat dan pikiran egoistik kita. Kita juga tidak terjerat oleh ketakutan yang disebarkan oleh pihak-pihak tertentu secara massif. Kita tak mengikuti kebodohan yang diberi aneka label.

Menyikapi semua dinamika terkini, saya mengajak semua pejalan keheningan untuk fokus menata diri, memastikan jiwa raga jernih, mempergunakan teknik terbaru yang saya ajarkan. Ada hukum semesta yang pasti, adil dan akurat: kita menarik realitas yang sesuai dengan vibrasi diri kita. Maka pastikan diri kita layak untuk menarik keselamatan dan keberlimpahan sepanjang waktu.

Kita terus hening, dalam hening kita juga terus memancarkan energi kasih murni. Kita kerjakan apa yang kita bisa untuk membuat banyak orang tahu akan kebenaran dari berbagai issue.

Biarlah terjadi keajaiban, datang pertolongan semesta dari segala penjuru. Dalam kepasrahan total, kita pasti diselamatkan.

Jumat, 11 September 2020

BINTANG SEGI LIMA: JALAN MENJADI MANUSIA ILAHI

JALAN MENJADI MANUSIA ILAHI

Kita punya Pancasila sebagai dasar negara. Dalam keheningan saya disadarkan bahwa Pancasila adalah jalan hidup yang agung: ini adalah panduan spiritual untuk menjadi manusia ilahi. Simbol Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, memandu kita pada tataran Jumbuh Kawula Gusti, Unio Mystica, atau Wihdatul Wujud.

Simbol Bintang ini menuntun kita untuk mengerti 5 hal mendasar:

1. Semua bersumber kepada realitas yang sama, kekosongan absolut, nalar kita menjulukiNya sebagai Tuhan Yang Maha Esa.

2. Proses terjadinya manusia berjalan dengan cara emanasj, bermula dari mewujudnya Tuhan YME sebagai Spirit/Roh Kudus/Diri Sejati/Nur Muhammad. Inilah esensi dari setiap diri, sumber dari kasih murni dan kebijaksanaan tertinggi di dalam diri.

3. Selanjutnya Spirit memanifestasi sebagai Soul/Sukma/Jiwa, sebagai satu entitas pribadi yang punya kebebasan berkehendak dan menempati alur evolusi menuju kesempurnaannya

4. Satu fase evolusi dari Jiwa itu adalah dengan terlahir di Bumi sebagai manusia yang berbungkus tubuh fisik.

5. Manusia yang menekuni jalan hening cipta, niscaya mengalami pemurnian jiwa dan disingkapkan baginya Diri Semesta/Tubuh Kosmik yang memuat kecerdasan dan kekuatan semesta.

Tataran Manusia Ilahi tercapai saat jiwa menjadi murni karena tertuntun sepenuhnya oleh Diri Sejati, lalu sadar penuh terhadap realitas Kesatuan Agung: Kesatuan dengan kekosongan absolut yang meluruhkan keakuan. Lalu, tubuh fisik menyatu selaraa dengan Tubuh Kosmik, segenap sel kita memuat kekuatan dan kecerdasan tertinggi di jagad raya.

Siapa contoh manusia Ilahi di Nusantara? Dulu, ada Bung Karno yang bahu membahu dengan JFK mengguncang dunia. Sebelumnya ada Tribuana Tunggadewi yang membawa Majapahit ke era keemasan, ada juga Prabu Airlangga dan Ken Arok. Segala cerita miring tentang tokoh-tokoh itu hanyalah bagian dari propaganda untuk membuat kita tak sadar akan jalan keagungan bangsa kita. Terlebih soal Bung Karno, suatu saat pasti tersingkap misteri yang lama tersembunyi, di antara nya ada sosok Bung karno yang sebenar nya tidak meninggal dalam keadaan merana.

Sabtu, 05 September 2020

SOROTAN SPIRITUAL GEJOLAK TINGKAT NEGARA

 
Anda yang menangkap kebenaran hanya berdasarkan persepsi inderawi, itupun malas-malasan mencari fakta yang lengkap dari berbagai sisi, tentu cenderung melihat issue pandemi ini secara lugu percaya bahwa pandemi ini benaran ada, dan semua pemerintahan yang menerapkan lockdown, semi lockdown, serta memaksakan protokol kesehatan ala WHO, benar-benar peduli dan sayang rakyat. Please, jangan teruskan keluguan seperti itu karena itu akan membuat status Anda berubah dari manusia merdeka menjadi hewan ternak.
Yang sedang terjadi tak sesederhana itu. Ini bukan ada virus atau tidak. Virus itu dari dulu ya ada. Bahkan penyakit akibat Sars Cov 2 pun diberi kode Covid 19 karena sudah dikenali sejak 2019 sebelum kehebohan Wuhan. Ini virus lama, tapi dimanipulasi sedemikian rupa di tahun 2020 ini melalui gerakan destruktif berskala global.

Siapa yang ada di balik ini? Kita menyebutnya sebagai deep state, NWOO, apapun - merekakah yang dulu ada di balik pembunuhan Presiden AS John F Kennedy dan penggulingan Bung Karno. Dan di balik mereka, ada dark soul yang berusia sangat tua. Jadi ini cerita tentang upaya melanggengkan penjajahan atas manusia. Mereka terusik karena 2020 ini kebangkitan kesadaran spiritual di berbagai dunia makin nyata.
Maka mereka mau membuat pukulan telak agar manusia tetap kendali dan menjadi batallah visi Bumi Sorgawi. Tapi, Ksatria Cahaya di era ini jauh lebih kuat dan semakin menguat . Berbagai koloni immortal yang berbasis di Himalaya, Jepang, Indonesia, Inggris, China, plus para Ksatria Langit kini tengah bahu membahu menyelamatkan dunia.

Gerakan kemerdekaan manusia di kota-kota besar dunia sedang digulirkan. Di level astral, peperangan jauh lebih dahsyat. Mirip dengan gambaran pertempuran energi dalam komik Naruto. Setiap hari menjadi momen melebur kekuatan para dark soul, para evil dengan berbagai kategorinya. Maka, siapapun yang malah sibuk jualan vaksin, main drama dengan memasang tugu pocong, berarti Anda sudah memutuskan berada di barusan kuasa kegelapan.
Resikonya jelas, pasti tergulung ombak kebenaran.

Lalu di mana Tuhan? Tuhan adalah kekosongan absolut. Ia mengejawantah menjadi hukum alam yang meliputi pada dark soul maupun para Ksatria Cahaya. Ia menjadi penuntun agung dalam setiap jiwa: Dialah yang menjadi sumber kekuatan paling murni bagi para Ksatria Cahaya, yang pasti lebih kuat ketimbang energi yang diakumulasi para dark soul dari dinamika energi semesta.

Anda mau ada dimana?

Jumat, 04 September 2020

Berpolitik Dengan Jalan Spiritual


Politik senyatanya adalah dunia yang penuh resiko. Orang bisa bermanuver dengan segala cara untuk mengalahkan orang lain. Maka, kebanyakan para spiritualis tidak mau terjun ke dunia politik karena menghindari hal ini. Luasnya, dasar anggapan bahwa politik itu kotor. Di sana penuh ambisi dan obsesi untuk mendapatkan kedudukan dan kekuasaan.
Namun, kehidupan kita ditentukan oleh arah politisi. Keputusan dan kebijakan diambil oleh penguasa politik. Akhirnya, orang-orang yang tidak berada dalam dunia politik hanya menjadi objek penderita. Repotnya, para pengambil keputusan ini jauh dari keterhubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Inilah akibat dari keterpisahan antara spiritual dan politik.
Isu Covid-19 adalah dampak nyata yang dirasakan semua pihak akibat pengambilan keputusan politik yang salah.

Sebagai spiritualis, kita hanya berfungsi sebagai pemadam kebakaran. Kita menyelesaikan isu dalam tataran energi, tapi tidak menyelesaikannya secara tuntas dan berkelanjutan. Kita tidak menata sistem negara ini secara utuh. Maka hal ini menjadi logis saat Semesta memberi titah bahwa sudah saatnya para spiritualis terjun ke dunia politik.  Dengan manuver ini dimungkinkan perubahan budaya dalam berpolitik.

Pancasila tidak dihayati nilai-nilainya secara penuhsejak tahun 1965. Padahal Pancasila adalah jalan hidup untuk mengembalikan keagungan dan kejayaan bangsa. Sebagai contoh dalam kehidupan politik, arahannya tertera pada sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila keempat mengedepankan pada kedaulatan rakyat. Rakyat sebagai gerbongnya harus ditarik oleh lokomotif berupa pemimpin yang hidup dengan "Hikmat Kebijaksanaan". Hikmat kebijaksanaan adalah buah keterhubungan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa.  Ini adalah tuntunan Tuhan yang muncul dari relung hati. Maka dasar semuanya adalah hening cipta. Lewat hening cipta setiap individu mampu menangkap suara tuntunan Nya.

Kita yang tergabung dalam partai Gemah Ripah ini sedang melakukan eksperimen mengembalikan budaya spiritual yang merupakan jalan keagunagn dan kejayaan Nusantara ke panggung politik. Yang tergabung di sini biarlah terpanggil karena keselarasan vibrasi secara alami. Kita sedang membangunkan jiwa Agung yang sedang tertidur.

Maka dari itu prioritas kita adalah semua yang tergabung dalam partai Gemah Ripah di pastikan mendapat manfaatnya. Sederhana nya kami pengurus inti bertanggung jawab memastikan hidup anda semakin berkualitas, Jiwa anda bertumbuh. Anda menjadi lebih bahagia dan penuh suka cita karena menemukan energi baru dalam kehidupan. Tinggal kita bisa jujur mengevaluasi, jika anda tidak semakin bahagia, sadari apakah itu karena para pengurus partai gagal mengayomi anda atau antena anda yang rusak sehingga tidak mengerti tuntunan yang di sampaikan ?

Di dalam partai ini kita saling mengayomi berdasarkan hikmat kebijaksanaan. Secara garis besar partai ini akan di bentuk pola sebagai berikut untuk memberdayakan kader :

1. Kajian
Kegiatan kajian ini adalah ngaji pancasila. Tujuannya untuk menyalakan api pancasila dalam sanubari calon kaderisasi. anda akan belajar untuk terhubung  dengan Tuhan Yang Maha Esa hingga ada dalam kesatuan Agung.

2. Pengasuhan
Di setiap daerah akan di asuh dan di ayomi oleh seseorang tetua atau sesepuh, yakni mereka yang konsisten ada di dalam kebahagiaan sejati. Maka nya kepada siapaun yang tergabung dengan partai ini, butuh kerendahan hati untuk menerima pembelajaran dari pembimbing partai agar terus bertumbuh dan bertransformasi menjadi tetua yang tercerahkan.

3. Keberdikarian Ekonomi
Keberdikarian ekonomi dalam partai ini untuk merealisasikan kerja kita. Kita harus mampu mendayagunakan kekuatan untuk saling bertumbuh, mendukung dan mengayomi. Di upayakan agar setiap anggota bisa mendapatkan manfaat para pelaku usaha mikro atau UKM bisa di bantu agar lebih berdaya dan mendapat dukungan terhadap usaha nya.

Pembimbing partai menegaskan bahwa di partai ini tidak ada persaingan. Yang ada hanya saling mendukung dan menebar kebahagian.
Untuk memilih siapa yang memenuhi posisi apa tidak, di butuhkan persaingan. Persaingan adalah pangkal penderitaan, segala keputusan di ambil berdasarkan hikmat kebijaksanaan. di dalam keheningan, Tuhan memberikan petunjuk NYa.
Di sini tidak di butuhkan ambisi dan obsesi karena segala sesuatu nya berdasarkan hikmat kebijaksaan tertuntun oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Misi besar kita adalah mengembalikan nilai-nilai pancasila  agar di hayati dalam  kehidupan berbangsa dan bernegara. Biarlah di sanubari setiap orang menyala api pancasila, setiap orang mencapai kesadaran luhur dan anda dalam kesatuan Agung.

Ada banyak istilah tentang hal ini :

1. Jumbuh kawula gusti (jawa)
2. Kesatuan alfa omega (kristen)
3. Wihdatul wujud  ( sufi )

Apapun istilah nya anda jangan terjebak yang terpenting esensi nya dan terapan dalam keseharian anda.

Kerja kita yang paling prioritas sekarang adalah tekun di dalam keheningan, biarlah anda semua mampu menyalakan api pancasila di dalam sanubari dan di arahkan menjadi role model manusia pancasilais.

Nilai-nilai spiritual ke ranah politik bukanlah hal baru untuk bangsa kita. Pada masa kepemimpinan Soekarno, spiritual di terapkan di dunia politik. Syarat nya pemimpin yang tercerahkan. Kejayaan nusatara akan kembali, jika banyak bermunculan orang-orang berjiwa murni. Segala sikap dan tindakannya tertuntun oleh kesadaran Ketuhanan Yang Maha Esa yang mampu memimpin hikmat kebijaksaan.
Jika anda menemui pejalan spiritual lainnya menganggap anda sesat itu hal yang lumrah tidak usah berkecil hati, label bukan segala nya yang terpenting adalah esensi nya. Kita di sini menyalakapi pancasila di dalam sanubari demi indonesia yang Agung dan Jaya.

Jumat, 28 Agustus 2020

Membangun Peradaban Politik Gemah Ripah

https://partaigemahripah.blogspot.com/


Peradaban baru
sudah di mulai waktu pun terus berjalan terasa tidak dapat di batasi oleh ruang ruang yang tidak seharus nya berdampak pada kehidupan bermasyarakat. Saat ini adalah bentuk pelajaran berkaca diri hasil dari  keterpurukan di mana modernitas yang seharus nya mampu menjawab pergerakan pandemi corona dengan menciptakan anti virus secepat nya ternyata masih menjadi bahan wacana panjang yang akan menjadikan cerita sejarah di tahun tahun mendatang.
Sebagai bangsa yang besar seharus nya mampu berdikari serta menyaring dan menutup akses dari luar untuk sementara waktu dan setidak nya membangun peradaban dalam negeri terus di tingkatkan tanpa merujuk dunia luar sebagai akselerasi kemutlakan.

Berbicara kebenaran memang membutuhkan harapan kepastian yang mendasari pada wujud kenyataan dengan tingkat penilaian yang di terima banyak orang yang benar benar berhasil, ternyata sulit di terima bagi banyak orang bahwa negeri yang memiliki tatanan alam yang begitu melimpah rempah rempah sebagai obat herbal terasa masih di asingkan tidak di kelolah dan di berdayakan sebagai kajian universitas dalam negeri sebagai bentuk memajukan pengelolaan kekayaan bangsa dan negara.

Sebagian besar orang berpandangan bahwa manusia pada dasarnya enggan untuk berubah ( resist to change ) dan cenderung menyalahkan situasi kondisi ataupun keadaan, akan tetapi sesungguhnya manusia itu bisa berubah !

Hanya saja enggan atau bahkan tidak mau “ dirubah ”, oleh karena itu, perubahan memerlukan suatu sistem manajemen dan tidak dapat digulirkan begitu saja dengan sendirinya tanpa sebuah kontrol yang baik,
Data dan informasi menjadi aset penting dalam merespon perubahan sehingga mampu bersaing di tengah lingkungan dan perilaku masyarakat,

Perubahan fundamental terjadi karena adanya manusia manusia inovatif yang mengeksplorasi masa depan dan membawanya di kehidupan hari ini,

Sikap tanggap dan responsive atas perubahan yang sangat cepat terjadi ( disrupsi ) akan mendukung kemajuan masyarakat

Negeri Gemah ripah itu yang mana sebenar nya ?
Kamuflase kata kata, kamuflase simbol saja ....ooh nak kembalilah ke ibu pertiwi.

PERUBAHAN sudah ada di sini, di tengah tengah kita, kita tidak bisa menolak atau menghindarinya begitu saja, kita justru harus masuk ke dalamnya dan ikut bermain bersama, menjadikan setiap tantangan dan perubahan itu sebagai peluang.

Terus senantiasa berinovasi, belajar, kreatif, gigih, dan memunculkan keunikan ( defferensiasi ) yang akan menciptakan nilai bagi keberlanjutan sebagai individu maupun organisasi masyarakat,

Membangun Peradaban politik yang memberdayakan gemah ripah yaitu kembali kejati diri bangsa seutuh nya. Zaman keemasan sudah pernah terlewati bangsa ini yang memunculkan karya para pendahulu yang mengusung nilai-nilai kemakmuran bagi masyarakat luas, sudah saat nya berpaling ke wujud Gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja .
Jangan kaget atau gumunan jika sekira nya banyak orang menarik diri untuk tidak melanjutkan uforia dunia politik individualis. Karena masyarakat mampu membaca dan merasakan sesuatu terjadi dengan alam dan dimensi ekonomi, sosial, budaya, politik. Wajar saja bila ada yang kurang peka....

Kita tentu mengharapkan adanya orang orang yang dapat dipercaya menjadi para ksatria atau para pemimpin yang diberkahi oleh alam, namun di tengah proses perjalanannya banyak yang gagal menjaga diri agar senantiasa berada di dalam koridor yang selaras dengan amanat yang telah di bawanya,

Sehingga banyak yang gagal nggenepi laku, karena lalai terhadap arahan dan petunjuk luhur dari para leluhur besar bangsa ini, bahkan tak jarang mereka keliru dalam pergaulan dan menjadikan langkahnya semakin salah kaprah.

Timeline gemah ripah adalah bentuk orang yang masih peduli dan mau menjalankan kealamian tanah yang subur yang harus di jaga dan di lestarikan ( Memayu Hayuning Nuswantara ). Organisasi atau wadah masyarkat yang bertajuk gemah ripah terus berproses di mana era kemajuan terus berkembang dengan beragam tantangan inovasi modern canggih di kelolah secara serba instan. Gemah ripah membawa keaslian tanpa campuran yang mendukung originalitas tersendiri.
Pilihan harus ada pencapaian untuk menentukan sikap di mana semesti nya kaki harus berpijak....


Salam Rahayu

Terpujilah kita semua

Sabtu, 08 Agustus 2020

BANGUNLAH JIWANYA, BANGUNLAH BADANNYA, UNTUK INDONESIA RAYA


https://partaigemahripah.blogspot.com/



Untuk mewujudkan visi Indonesia Gemah Ripah, pembangunan di Indonesia tidak cukup hanya pada tataran fisik atau badannya saja.
Kita perlu membangun jiwa kebangsaan agar dapat memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki. Pembangunan jiwa ini erat kaitannya dengan jati diri Indonesia sebagai sebuah bangsa yang luhur. Hanya dengan kesadaran akan jati diri bangsa itulah kita dapat membuat mahakarya yang dapat mewujudkan Indonesia Gemah Ripah.


Para pendiri bangsa ini telah merumuskan fondasi untuk membangun jiwa dalam nilai-nilai luhur Pancasila. Sudah saatnya kita sebagai anak bangsa kembali menjalankan Pancasila sebagai jalan hidup, bukan hanya sekedar hafalan ataupun pedoman.
Seperti yang terkandung di lagu Indonesia Raya, bangunlah jiwanya dulu lalu kemudian bangun badannya.


Dengan kesadaran penuh, mari kita jawab panggilan untuk berbakti kepada ibu pertiwi. Bergeraklah dalam keselarasan.
Bangkit dan berkobarlah Api Pancasila dalam sanubari setiap ksatria nusantara.
Indonesia Raya, Indonesia Jaya!


Label :

Rabu, 05 Agustus 2020

APAKAH DEEP STATE ?

Yang disebut Deep State itu adalah para entitas yang usianya sdh ribuan tahun. Hanya sedikit jumlahnya namun tentu mereka sangat cerdas dan lihai bermain taktik untuk tetap menguasai bumi sebagai jajahan. Mereka disebut juga reptilian yang berasal dari luar bumi, tehnologi ruang angkasa mereka kuasai. Mereka sangat ahli bermain strategi mengontrol manusia.

Oleh karena itu sebagai lawan seimbang bagi Deep State yang adalah entitas yang sudah ribuan tahun umurnya maka para Old Souls (Jiwa-jiwa Tua yang usianya juga sudah ribuan tahun) turun gelanggang ke bumi untuk membantu pembebasan bumi dari sejarah panjang perbudakan. Dalam pesan Sabdo Palon, yang disebut anak-anak asuh Sabdo Palon adalah jiwa-jiwa tua yang turun ke bumi. Di lingkungan spiritual global disebutkan ada 144.000 jiwa tua/lightworker turun ke bumi.

Inilah pula mengapa sering ditekankan untuk saling menghormati dalam perbedaan pendapat, sebab dalam pro-kontra peperangan non fisik dan lebih bersifat perang informasi dan pengetahuan ini melibatkan para Old Souls. tentu saja sebab kita tidak benar-benar tahu persis posisi kita masing-masing dan mungkin sesekali bersinggungan dengan mereka yang mengingatkan atau menyampaikan pesan. Blaik kuwalat.

Intinya, selalu fokus pada berbagi pengetahuan dan argumentasi dengan sikap hormat jika berbeda pendapat. Beda pendapat dan argumentasi bukanlah kesalahan, namun jika memaksakan kehendak, memusuhi dan hilang rasa hormat pada sesama, itulah jebakan halus para penjajah. Selalu tenang dan sikap hormat akan memandu pada jalur matrix pencapaian kemerdekaan dan kehidupan damai.

Pada saatnya nanti ketika mereka begitu terpojok dan lebih banyak manusia bangun dan sadar telah dijajah, tidak mau lagi menjadi pembela mereka, maka para entitas penjajah itu, akan muncul dari persembunyiannya dikawal oleh para pembela setia mereka.

Kembali ke pesan Eyang Sabdo Palon bahwa anak-anak asuhnya akan berjuang melalui jalan damai yakni dengan bersenjatakan pengetahuan. Perang yang di jalani adalah perang informasi dan pengetahuan, bukan perang fisik, bukan memusuhi sesama, melainkan membangun pemahaman melalui perluasan wawasan pengetahuan.

Jangan lelah berbagi informasi dan pengetahuan sekalipun tidak di tanggapi. Sadari bahwa setiap bentuk paksaan dan kekerasan adalah cara cara para agen dan pembela deep state untuk mengendalikan manusia di bawah ketakutan. Tanpa ada yang berani bersuara maka mereka yang di kendalikan deep state akan semakin leluasa mengendalikan semua sepenuh nya, sementaa mayoritas manusia hanya akan patuh karena takut.

Merdeka !!!

Jumat, 31 Juli 2020

KOMITE PENDIRIAN PARTAI GEMAH RIPAH


https://partaigemahripah.blogspot.com/
Dengan restu dan petunjuk dari Tuhan yang Maha Esa, telah dibentuk Komite Pendirian Partai Gemah Ripah yang bertugas menyiapkan seluruh perangkat kepartaian dan memproses pendirian Partai Gemah Ripah sebagai badan hukum politik yang sah, terdiri dari nama-nama berikut:

INISIATOR/KETUA KOMITE

1. Setyo Hajar Dewantoro/ Jawa Barat/ Guru Meditasi

TIM 9:

1. Irma Ariefianti Rachmi/ DKI Jakarta/ Wiraswasta (SEKRETARIS KOMITE)
2. Rina Triani Silviana/ Bali/ Wiraswasta (KOORDINATOR PENGEMBANGAN JEJARING)
3. Muhammad Ilham/ Jawa Barat/ Pegawai swasta (KOORDINATOR DESAIN ORGANISASI)
4. Christina Happyninatyas/ Jawa Barat/ Wiraswasta (KOORDINATOR KAMPANYE)
5. Gilang Agustiar/ Jawa Barat/Profesional (OORDINATOR PENYIAPAN KONSTITUSI PARTAI)
6. I Wayan Wijaya/ Bali/ Wiraswasta (KOORDINATOR SELEKSI KADER)
7. Herwan Sutanto/ Jawa Tengah/Spiritual Healer(STAF UNTUK KETUA KOMITE)
8. Fransisca Sicilia EV/ Jawa Tengah/ Pegawai swasta (BENDAHARA)
9. Habib Qohar/ Sulawesi Selatan/ Pegawai swasta (KOORDINATOR GARDA GEMAH RIPAH)

TIM 45:

1 I Dewa Gede Wisarjana/ Bali/Pegawai Swasta
2. Sutrisno, SE/ Jawa Timur/Wiraswasta
3 Mochamad Yogaswara/ Jawa Barat/ Wiraswasta
4 Ahmad Jauhari/ Jawa Timur/Wiraswasta
5. Agung Dwi Setiawan/ Jawa Barat/Wiraswasta
6 Nyoman Suwartha/ Jawa Barat/ Dosen
7 Agus Paterson Sarumaha/ Jawa Barat/ Pegaway Swasta
8 Agus Setyo/ Jawa Timur/ Pegawai Swast
9 Yan Sumaryana/ Jawa Barat/ Wiraswasta
10 Ferry Firmansyah/ Jawa BaBaratzPegawau Swasta
11 Ir Midas H Simanjuntak/ DKI Jakarta/Aktivis Pemberdayaan Masyarakat
12 Nawang/ Jawa Barat/Pegawai Swasta
13 Anjas Wahyu Wibowo/ Banten/Pegawai Swasta
14 Moh Shodiq Luthfi Hakim/ Jawa Tengah/Wiraswasta
15 Eri Wijaya/ DKI Jakarta/ Pegawau Swasta
16 Eko Nugroho/ DKI Jakarta/ Pegawai Swasta
17 Filiarieske Erdianno Putri/ Jawa Timur/ Wiraswasta
18 Aryandi Yogaswara/ Jawa Barat/ Wiraswasta
19 Pulung Pramono/ Lampung/Self Employee
20 Tomi Andrean/ Jawa Barat/Wiraswasta
21 Sugeng purwantono/ DKI Jakarta/Self Employee
22 Achmad firdaus/ Jawa Timur/ Mahasiswa
23 Aris Munandar/ Jawa Tengah/ Karyawan Swasta
24 Achmad Muchlisin/ Jawa Tengah/ Pegawai Swasta
25 Annisa Praba Semesta/ Jawa Tengah/ Wiraswasta
26 Mokhamad Khadirin/ DKI Jakarta/Self Employee
27 Yakob Raga/ NTT / Mahasiswa
28 Zaini Miftah/ Kep Riau/ Wiraswasta
29 Tejo Pramono/ Jawa Timur/ Swasta
30 Dadang Sugesti Dograsa/ Jawa Timur/ wiraswasta
31 Gede Vernanda Satria/ Bali/ Dokter Umum
32 Julia Fitri/ DKI Jakarta/Wiraswasta
33 Bambang wegig pranoto/ Jawa Tengah/ wiraswasta
34 Diaz Parandhika/ Jawa Tengah/ Wiraswasta
35 Siwi Teguh/ Jawa Tengah/ Wiraswasta
36 Budijanto/ Jawa Barat/ Wiraswasta
37 Dardiri Dardak/ Jawa Timur/Self Employee
38 Simer Deep/ Banten/ wiraswasta
39 Iis Iskandar/ Jawa Barat/ Wiraswasta
40 R Satyo Hadi Wibowo/ Jawa Barat/ Karyawan Swasta
41 Aditya Rachman/ Jawa Timur/ Budayawan
42 Ales Shella Hadysara/ Jawa Tengah/ pegawai swasta
43 Achmad Ki Sabdo W./ Jawa Timur/wiraswasta
44 Viranggo Linardyi/ DKI Jakarta/ Wiraswasta
45 Erik Budi Santiko/ Jawa Tengah/ Wirausaha

Nama-nama di ataslah yang punya wewenang bekerja atas nama Komite Pendirian Partai Gemah Ripah serta mewakili komite sesuai wilayah tugasnya.
Selanjutnya, tengah dipersiapkan para kader di berbagai provinsi untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan Undang-undang.

Mari bersama-sama kita memberikan karya terbaik bagi NKRI dengan jiwa yang murni.
Ditetapkan di Jakarta, 30 Juli 2020
Catatan: Anggota Komite ini dipilih berdasarkan 6 parameter: Tingkat Kesadaran, Ketulusan Niat, Kecocokan dengan Partai Politik, Kualitas Benih Spiritual, Daya Tahan pada Godaan dan Tingkat Loyalitas. Nama-nama di atas bisa berubah atau bergeser sewaktu-waktu sesuai dinamika yang terjadi.

Recent Comments

Diberdayakan oleh Blogger.