Kamis, 29 Oktober 2020

SPIRITUALITAS, KOLABORASI DAN PERUBAHAN (3)


Saya katakan apa adanya, tidak mudah bagi saya untuk menemukan sesama pembimbing spiritual yang benar-benar klik karena selaras vibrasinya. Meski labelnya sama jika vibrasinya berbeda pasti tidak gathuk alias tidak nyambung. Maka kita tidak bisa berkolaborasi dengan semua orang meski inginnya begitu.

Sebuah anugerah bagi saya, bisa berjumpa dengan beliau ini. Beliau tinggal di Lampung dan mengajarkan Ilmu Sejati. Saat saya memandu workshop di Pringsewu Lampung, beliau ikut serta - itu menjadi momen bagi beliau untuk tahu secara faktual apa yang saya ajarkan dan bagaimana cara saya mengajar. Dari momen itu, dinyatakan bahwa apa yang saya ajarkan tidak meleset sedikitpun dari 18 pokok ajaran Ilmu Sejati yang beliau bimbingkan kepada murid-muridnya. Bedanya cuma pada bahasa karena saya pakai bahasa kontemporer - dan beda kedua saya ngajarnya acak karena tidak dikonsep, hanya ngglundung mengalir.

Saya senang bertemu beliau ini karena ibarat pendekar silat, saya bisa ketemu lawan tanding yang imbang yang memacu saya untuk banyak belajar dan berbenah lagi. Ada banyak hal yang secara teori sudah saya mengerti tapi saya belum bisa praktikkan, beliau sudah pernah mengalaminya: antara lain teleportasi dan penggandaan tubuh fisik. Kalau jalan -jalan melintasi ruang waktu, atau menggandakan diri di level tubuh astral, itu hal biasa. Tapi kalo bisa lakukan itu hingga di level tubuh fisik, itu luar biasa dan saya belum bisa.

Terkait dengan laku hingga level masing-masing saat ini, ternyata laku saya masih jauh lebih manusiawi. Beliau melakukan atau mengalami hal yang saya rasanya gak bakal sanggup: bertapa di puncak Gunung Dempo selama 80 hari, berjumpa dengan para datuk harimau di sana, dan tetap hidup dengan jiwa yang murni. Dengan modal inilah, ada pendekar yang mewarisi gen inyik (manusia harimau) yang takluk dan jadi muridnya. Hal lain, dulu saking bandelnya beliau ini ditangkap oleh kakeknya dan dimasukkan ke dalam peti dan baru dilepas setelah 40 hari. Sementara saya basis lakunya lebih banyak di meditasi, agak ekstrim ya hanya di fase 2008-2013 sering blasukan ke gunung, hutan.

Bisa dibilang beliau ini mewakili model laku orang-orang jaman dulu. Sementara saya prototype jaman sekarang - dulu titik tekannya pada awalnya adalah di ketahanan tubuh dan kesaktian, sementara sekarang lebih pada kesadaran. Tapi perbedaan itu bukan halangan untuk berkolaborasi karena selama vibrasi selaras dan tujuan sama, berbeda itu indah.

Selanjutnya kami memang bakal banyak berkolaborasi, terutama dalam merintis dan membesarkan Partai Gemah Ripah. Beliau mau bergabung karena sudah menakar energi saya dan berdasar perhitungan kuna semuanya sudah pas.

Kita lihat bersama apa yang akan terjadi...

Rabu, 28 Oktober 2020

Hari Sumpah Kedaulatan Bangsa


Wahai pemuda pemudi 2020 sudah saatnya tiba menyatukan persamaan pikiran dan rasa mewujudkan nilai-nilai penerus para leluhur bangsa untuk menyongsong kehidupan Gemah Ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja bagi semua masyarakat.

Bangun !!!
ayo bangun tengok dan lihatlah wajah berdemokrasi saat ini ?
nalar dan logika kita di uji pada fase benar dan salah oleh kepentingan kelompok bukan pada bangsa yang seutuhnya.
Gemuruhkan Api pancasila yang seharusnya menjadi tempat naungan Sangkami. Wakilkan suara mu menyelesaikan batasan tanpa tersekat Globalisasi.

BERJUANG DAN MENANG

Kita dilahirkan untuk menjadi patriot bukan pecundang - maka patriot sewajarnya berjuang bukan diam saja. Kita dilahirkan untuk menjadi pembela Ibu Pertiwi, bukan sebagai penghianat. Kita sadari rancangan agung itu, dan kita realisasikan berdasarkan kesadaran yang murni.

Setelah menyelami spiritualitas, kita tidak kemudian menjadi apatis terhadap dinamika yang ada di negeri ini. Sebaliknya, kita menjadi sangat peka saat ada upaya untuk membuat negeri ini kehilangan kedaulatannya dan tergerak untuk berjuang memastikan kedaulatan bangsa ini terjaga. Tuhan yang dalam realitasNya sebagai penuntun agung di dalam diri menitahkan agar kita berjuang sebisa kita untuk menyirnakan segala bentuk penjajahan baru.

Dengan wadah Perkumpulan Pusaka Indonesia Gemah Ripah, kami hening cipta secara serempak di berbagai kota, memberkati negeri ini. Kami mengucapkan Sumpah Kedaulatan Bangsa. Kami juga menyuarakan apa yang menjadi isi hati dengan cara yang damai, agar bisa di dengar oleh semua yang sedang ada di posisi pengambil kebijakan: cabut status darurat kesehatan, kembali hidup normal penuh, no vaksin, no masker, no PSBB, juga dibukanya kembali sekolah-sekolah.

Apa dasar dari tuntutan ini? Kami sudah membuat kajian akademik tentang fenomena pandemi, dampaknya, deviasi di lapangan, dan solusi yang realistis.

Biarlah semakin banyak yang sadar, untuk kembali hidup sebagai bangsa yang berdaulat, sesuai amanat Pancasila.


Rahayu
Terberkati kita semua

28 Oktober 2020
Hari Sumpah Pemuda

#partaigemahripah
#pusakaIndonesiagemahripah
#pemudaberdikari
#lintasbudaya
#nusantarajaya
#spiritual

Minggu, 18 Oktober 2020

GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA RAHARJA


Bangsa indonesia sejak dahulu sudah mempunyai mekanisme tersendiri dalam menentukan karya budaya peninggalan para leluhur Agung yang memberikan filosofi kepada generasi selanjut nya sebagai pelajaran pekerti. Bahwa negeri ini sudah di karunia tempat yang makmur dari segala sumber daya alam yang begitu mempesona maka nya tak heran dari masa ke masa jika kita renungi pada hamparan tertinggi mata memandang sangat mempesona hijau ke emasan dan sebagai perbandingan dari negara lain indonesia masih memiliki tanah yang hidup tumbuh subur terbentang dari sabang sampai merauke. Maka nya tak ayal ungkapan Gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja adalah bukti nyata pernah ada kejayaan yang besar dari masa kerajaan terdahulu memimpin dan membangun prasasti, candi - candi yang megah supaya generasi selanjut nya bisa ambil pelajaran tersebut. Dan di buktikan lagi dengan ungkapan Memayu hayuning bawono bahwa setiap individu manusia yang hidup harus bisa memperindah kelestarian alam dan mampu memberdayakan semaksimal mungkin lebih hidup lagi bukan merusak tatanan sumber kehidupan alam yang sudah di berikan Anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
 

Makna terkait Gemah Ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja adalah gambaran Kekayaan yang akan membawa kemakmuran, ketentraman, kesejahteraan dan kedamaian bagi masyarakat seutuhnya.
Ternyata setelah
di telusuri banyak warga masyarakat yang mempunyai kesadaran untuk terus menumbuhkan ungkapan gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja dalam ruang lingkup kecil seperti keluarga, desa maupun organisasi. Mengolah sistem gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja sebagai rujukan kesamaan dan kesetaraan kemanusiaan dalam kehidupan sangat memungkinkan lantas apa mau mereka-mereka yang mempunyai kepentingan gaya kapitalis. Istilah ungkapan Gemah Ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja akan terus hidup berkembang membangun suatu tradisi yang memang cukup baik jika di lakukan dalam sendi bernegara maupun dalam sendi kehidupan.
Namun, kini orang mempertanyakan
di mana gemah ripah loh jinawi tata tenterem kerta raharja di negeri yang penuh pesona anugrah kekayaan alam melimpah ?
Tokoh nya siapa yang berani tampil pa
da level tetinggi kecuali budayawan dan orang yang memiliki jiwa spiritual.

Melalui Blog Partai Gemah Ripah kami memanggil jiwa jiwa yang su
dah terpatri menyamakan persepsi cara pandang yang sama untuk meramaikan wahana kancah perpolitikan yang justru jarang di sentuh para tokoh politik dalam melakukan kampanye gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja semua bukan hanya pemanis kata-kata harus ada perwujudan nyata dan mampu menyeleksi sumber daya manusia unggul, mampu menyeleksi sumber daya alam yang tidak merusak lingkungan, mengembangkan teknologi pangan, rempah rempah, jamu tradisonal sebagai identitas bangsa. 

Ingin lebih tahu secara detail partai gemah ripah telusuri dan buktikan dengan rasa kesadaran spiritual. Nilailah sendiri setelah anda menjadi bagian Gemah ripah, kesampingkan ego pikiran sementara bacalah visi dan misi sebagai rujukan memperluas ke masyarakat, sejati nya pembahasan spiritual sangat luas tidak melihat sebatas keagamaan saja dan sangat berarti bagi kita di kehidupan masa kini dan kehidupan selanjut nya.

Mari kita kembali ke tema semula Gemah Ripah Loh jiwani tata tentrem kerta raharja...
Su
dah bosan rasa nya bangsa yang besar ini hanya kampanye-kampanye sebatas kata pemanis dan memberikan embel-embel angin surga yang manis namun pahit pada proses kepemimpinan. Kita cukup melihat saja tidak usah marah cukup kenali partai nya dan tokohnya, setelah itu selesaikan urusan kita pada bilik suara pencoblosan, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas di pilih.



Jumat, 09 Oktober 2020

SPIRITUALITAS, KOLABORASI DAN PERUBAHAN BANGSA

 


Spiritualitas adalah tentang menyelami, mengenali, dan merealisasikan kualitas esensi setiap diri. Ini tentang menumbuhkan benih keilahian: melalui spiritualitas setiap orang bertumbuh menjadi Manusia Ilahi/Kristus/Adhi Budha/Avatar. Fondasi dari pencapaian tahapan ini adalah pemurnian jiwa, yang dilanjutkan dengan ketertuntunan dan loyalitas penuh kepada Gusti/Tuhan Yang Maha Esa.

Mereka yang berhasil dalam proses ini, terselaraskan jiwa raganya, menjadi non egoistik, sadar bahwa setiap orang punya rancangan agung masing-masing dan karena itu tak perlu berkompetisi. Sebaliknya, seiring dengan bertumbuhnya kesadaran, niscaya setiap pejalan spiritual kian tergerak untuk bekerja bersama, kolaborasi, guyub rukun.

Pada tataran praktis, ada satu hukum yang membingkai proses kolaborasi ini: ia hanya terjadi secara paripurna pada mereka yang selaras vibrasinya. Maka, kita memang tak bisa berkolaborasi dengan semua orang. Tapi kita harus berkolaborasi dengan semua yang selatas, yang masing2nya bisa hidup dalam kerendahan hati, memberi ruang bagi peran orang lain yang punya talenta dan kontribusi berbeda dibanding kita.

Saat ini, Nusantara membutuhkan kiprah dan kolaborasi nyata dari jiwa-jiwa yang tekun menyelami keheningan. Masalah besar bangsa ini tak bisa dibereskan satu dua orang sehebat apapun. Hanya kolaborasi, GOTONG ROYONG, yang jadi kunci untuk mengubah nasib bangsa ini menjadi bangsa pemenang, menjadi negeri yang gemah ripah.

#VivaRepublikIndonesia
#indonesiagemahripah
#mahadayasuwung
#selamatkangenerasibangsamu

Recent Comments

Diberdayakan oleh Blogger.